Kamis, 26 Maret 2009


**********“SURAT KEPADA PENGUASA”********
“Ketahuilah wahai amirul mu’minin. Bahwa Allah Swt. Menjadikan imam (kepala Negara), sebagai penegak segala yang rubuh, pelurus segala yang bengkok, pelaku perbaikan segala yang rusak, kekuatan bagi semua yang lemah, keadilan bagi yang teraniaya, serta tempat berlindung bagi semua yang takut”.
Kepala Negara yang adil, wahai amirul mu’minin, bagaikan penggembala yang sangat kasih terhadap gembalanya lagi sayang kepadanya. Dia yang terbaik, menghindarkannya dari jurang yang menjerumuskan, melindunginya dari binatang buas, serta membawanya jauh dari sengatan yang dingin.
“Pemimpin yang adil, wahai amirul mu’minin, bagaikan ayah yang amat kasih terhadap anaknya, bersusah payah terhadap mereka diwaktu kecilnya, dan tidak berhenti mengajarnya hingga dewasa. Dia bekerja untuk kepentingan anak-anaknya selama hayat dikandung badan, sambil menabung untuk mereka gunakan setelah kematiannya.
“Kepala Negara yang adil , wahai amirul mu’minin seperti ibu yang sayang dan lemah lembut terhadap buah matanya. Anak dikandungnya dalam keadaan letih dan dilahirkannya dalam keadaan sulit. Sejak kecil ibu memeliharanya, menahan kantuk bila anaknya tak tidur, dan menahan suara bila anknya tertidur, sekali dibelainya dengan menyusukannya, dan di kali lain disapihnya dengan berat hati. Dia bergembira memandang kebugarannya dan bersedih mendengar kesedihannya.
Kepala Negara yang adil wahai amirul mu’minin. Adalah pemelihara anak-anak yatim, dan andalan tempat meminta orang-orang miskin. Dia mendidik mereka diwaktu kecil dan membekali mereka diwaktu besar.
Kepala Negara yang adil wahai amirul mu’minin, bagaikan kalbu ditengah anggota badan. Tubuh menjadi baik dengan baiknya kalbu dan menjadi buruk dengan buruknya kalbu. Masyarakat menjadi baik karena baiknya penguasa dan menjadi buruk karena kejahatannya.
Kepala Negara yang adil, wahai amirul mu’minin. Adalah penguasa yang tampil diantara Tuhan dengan hamba-hamba-Nya. Dia mendengar firman-Nya dan memperdengarkannya kepada mereka. Dia melihat Allah dan memperlihatkan-Nya kepada mereka. Dia tunduk kepada Allah dan menundukkan mereka kepada-Nya.
Oleh karena itu wahai amirul mu’minin, janganlah anda-dalam hal ini dianugerahkan Allah kepada anda-menjadi seperti orang yang diamanatkan oleh tuannya, keluarga dan hartanya agar dipelihara, tetapi dia menghamburkan uang dan menelantarkan keluarga sehingga keluarga menjadi miskin dan harta hilang terpencar.
Ketahuilahwahi amirl mu’minin, bahwa Allah Swt. Menetapkan sanksi dengan tujuan menghindarkan manusia dari dosa dan keburukan. Maka sungguh, bagaimana jadinya jika yang diserahi mengurus manusia melakukan dosa dan keburukan. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menetapkan Qishash (Membunuh orang yang membunuh) dengan tujuan memelihara hidup manusia. Maka bagaimana jadinya jika yang berwenang menjatuhkan Qishash, justru dia sendiri yang menghilangkan hidup manusia,
Ingatlah wahai amirul mu’minin, akan kematian dan apa yang ada sesudah kematian! Sungguh kelak amat sedikit pengikut anda, dan sungguh ketika itu amat lemah pendukung-pendukung anda. Maka, bekalilah sejak dini menghadapi hari esok yang menakutkan itu.
Ketahuilah wahi amirul mu’minin bahwa anda kelak akan mendapatkan tempat bukan seperti yang anda tempati sekarang. Akan lama anda berada disana. Ketika itu, anda akan ditinggalkan oleh semua kekasih. Mereka akan meningglkan anda di satu liang yang dalam, sendirian tanpa teman anda disana, dan ketahuilah bahwa kelak akan lari semua orang meninggalkan saudaranya, ibu dan bapaknya, isteri dan anak-anaknya (QS “Abasa (80):34-36).
Dan ingat pula wahai amirul mu’minin, bahwa apabila dibongkar apa yang ada dalam kubur dan ditemukan apa yang terdapat dalam dada (QS AL-Adiyat n(100):9-10), maka ketika itu rahasia menjadi nyata dan kitab amalan tidak mengabaikan yang kecil dan tidak juga yang besar kecuali dicatatnya.
Kini, wahai amirul mu’minin, disaat anda masih memiliki waktu tertangguh, sebelum datangnya ajal dan putusnya peluang, janganlah menjalankan pemerintahan seperti cara orang yang jahil, jangan juga menempuh jalan yang ditelusurioleh orang zalim, jangan member peluang kepada yang angkuh atau berkuasa untuk menindas yang lemah, karena mereka tidak memelihara hubungan kerabat terhadap orang-orang mukmin, dan tidak pula mengindahkan perjanjian (QS: Al-Taubah (9):10), jika ini anda abaikan, maka anda akan memikul dosa-dosa anda sendiri serta dosa-dosa lain bersama dosa-dosa anda.
Jangan sekali-kali anda terperdaya oleh orang-orang yang meraih kenikmatan melalui kekuasaan yang anda miliki, yang mengabaikan anda kelak hingga anda menderita kesengsaraan. Mereka itu menikmati dunia mereka atas biaya hilangnya kenikmatan anda di akhirat. Jangan juga mata anda tertuju kepada kekuasaan yang anda miliki dewasa ini, tetapi arahkanlah pandangan ke hari esok, ketika anda terbelenggu oleh belenggu kematian, berhenti menghadap Allah di arena, dimana para malaikat, nabi dan rasul, Tunduk semua wajah dengan rendah hati kepada Tuhan Yang Hidup kekal lagi senantiasa mengurus mahluk-Nya (QS Tha Ha (20) : 111).Wahai amirul mu’minin, sesungguhnya walaupun nasihatku ini tidak dapat mencapai nasihat para pendahulu, tetapi ketahuilah bahwa aku tidak menyisakan sedikitpun dari nasihatku. Tidak juga kusisihkan sedikitpun rasa iba padamu. Oleh karena itu, anggaplah suratku ini sebagai obat pahit yang disuguhkan kepada kekasih, dengan harapan kiranya memperoleh kesehatan dan afiat. Semoga shalawat dan rahmat tercurah padamu. Wahai Amirul mu’minin

Tidak ada komentar: